Ilmuwan pertahanan lokal India tengah mengembangkan sebuah sistem rudal baru darat-ke-udara (surface-to-air - SAM), mampu menghancurkan sasaran hingga jarak 180 mil.
Avinash Chander, Kepala Pengawas R&D (Missiles and Strategic Systems) di Organisasi Pengembangan dan Penelitian (DRDO) memberitahu media bahwa para ilmuwan pertahanan saat ini sedang bekerja keras untuk merancang sistem rudal baru, yang dapat meningkatkan kemampuan pertahanan udara Angkatan Bersenjata India. Dikatakan Chander ketika menghadiri sebuah pertemuan di Pusat Penelitian Imarat (RCI), di Hyderabad.
Chander mengatakan bahwa selain sistem baru rudal SAM, para ilmuwan di DRDO juga bekerja untuk sistem rudal udara-ke-permukaan dan udara-ke-udara. Dia mengklaim bahwa setelah sistem rudal ini selesai, rudal udara-ke-permukaan akan memiliki jangkauan operasional sejauh 250 mil, sedangkan rudal udara-ke-udara akan mampu menghancurkan sasaran hingga jarak 180 mil. Dia menambahkan bahwa selain 3 jenis rudal tersebut, dalam waktu dekat DRO juga akan mengembangkan rudal kapal selam, rudal supersonik dan rudal jelajah.
Selama kehadirannya di RCI, Chander memuji teknik Hardware-in-the-Loop Simulation (HILS) buatan dalam negeri India. Dia mengatakan bahwa teknik HILS telah banyak membantu industri pertahanan India selama 25 tahun terakhir, dan memberi pengaruh positif di berbagai sektor seperti avionik, dan sistem navigasi. Dalam acara, mantan presiden Dr APJ Abdul Kalam juga memuji peran yang dimainkan HILS di bidang pertahanan India. Kalam bekerja sebagai seorang Insinyur kedirgantaraan bersama DRDO di tahun 1960, sebelum pindah ke ISRO, dimana ia tetap disana hingga tahun 1980-an.
Angkatan Bersenjata India sebelumnya telah memiliki satu sistem rudal SAM yang dikembangkan secara lokal, yaitu rudal Akash. Namun, rudal tersebut hanya memiliki jangkauan 18 mil, dan tidak mampu untuk ditargetkan pada sasaran udara jarak jauh. Selain rudal Akash, India juga memiliki sistem rudal SAM yang dibuat oleh produsen asing seperti Pechora, 9K22 Tunguska dan Barak.
Avinash Chander, Kepala Pengawas R&D (Missiles and Strategic Systems) di Organisasi Pengembangan dan Penelitian (DRDO) memberitahu media bahwa para ilmuwan pertahanan saat ini sedang bekerja keras untuk merancang sistem rudal baru, yang dapat meningkatkan kemampuan pertahanan udara Angkatan Bersenjata India. Dikatakan Chander ketika menghadiri sebuah pertemuan di Pusat Penelitian Imarat (RCI), di Hyderabad.
Rudal SAM India |
Chander mengatakan bahwa selain sistem baru rudal SAM, para ilmuwan di DRDO juga bekerja untuk sistem rudal udara-ke-permukaan dan udara-ke-udara. Dia mengklaim bahwa setelah sistem rudal ini selesai, rudal udara-ke-permukaan akan memiliki jangkauan operasional sejauh 250 mil, sedangkan rudal udara-ke-udara akan mampu menghancurkan sasaran hingga jarak 180 mil. Dia menambahkan bahwa selain 3 jenis rudal tersebut, dalam waktu dekat DRO juga akan mengembangkan rudal kapal selam, rudal supersonik dan rudal jelajah.
Selama kehadirannya di RCI, Chander memuji teknik Hardware-in-the-Loop Simulation (HILS) buatan dalam negeri India. Dia mengatakan bahwa teknik HILS telah banyak membantu industri pertahanan India selama 25 tahun terakhir, dan memberi pengaruh positif di berbagai sektor seperti avionik, dan sistem navigasi. Dalam acara, mantan presiden Dr APJ Abdul Kalam juga memuji peran yang dimainkan HILS di bidang pertahanan India. Kalam bekerja sebagai seorang Insinyur kedirgantaraan bersama DRDO di tahun 1960, sebelum pindah ke ISRO, dimana ia tetap disana hingga tahun 1980-an.
Rudal Pechora |