Sydney Sungguh beruntung ketiga remaja ini. Mereka berhasil diselamatkan setelah terombang-ambing di tengah laut selama 50 hari.
Ketiganya selamat ketika kru kapal nelayan sejauh dua mil, melihat perahu logam dan memberitahu atasannya. Ketika kami mendekat, ternyata itu sebuah perahu kecil. Jarang menemukan yang seperti ini di tengah laut, ujar si pemilik kapal nelayan, Tai Fredricsen.
Lebih aneh lagi, ketika di dalamnya ditemukan tiga remaja tanpa mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya. Mereka adalah sepupu dari Pulai Tokelau yang berjarak 750 mil laut. Ketiganya pun diselamatkan ke dalam kapal Fredricsen.
Memprihatinkan, kondisi mereka sangat buruk. Tulangnya terlihat menonjol, namun secara mental sangat kuat, lanjutnya.
Mereka lalu dipindahkan ke kabin dan diberi makan. Fredricsen memberi minum cairan elektrolit yang sangat sulit ditelan ketiganya karena sudah lama tidak minum air. Kulit ketiga bocah itu terbakar parah dan ia juga memberi pertolongan pertama.
Ketiganya kemudian diantarkan ke Fiji dan ditransfer ke rumah sakit di Suva. Sementara keluarga ketiganya malah sudah mengadakan acara pemakaman, di desa mereka. Pulau Tokelau yang menjadi asal mereka terletak di antara Selandia Baru dan Hawaii.
Ketiga pemuda itu, Etueni Nasau (14), Samu Pelesa (15) dan Filo Filo (15), sudah mulai meminum air laut selama dua hari sebelum ditemukan. Air garam jika kelamaan diminum bisa merusak fungsi ginjal. Mereka juga terpaksa memakan burung laut mentah-mentah agar bisa hidup.